Rabu, 11 Mei 2016

Paper Asset Asuransi Prudential

Apakah Bapak/Ibu sudah pernah dengar Paper Assets Program? Asset yg paling banyak dimiliki oleh Masyarakat di Negara Maju. Di Indonesia terbiasa dengan Conventional Assets spt : Rumah, Ruko, Apartment, Tanah, Logam Mulia, dll. Bahkan sering terjadi 1 orang mampu di Indonesia memiliki lebih dari 1 Rumah, Ruko atau Apartment. Apa bedanya dan lebih untung mana memiliki Conventional Assets daripada Paper Assets ?
Kita pelajari dulu Conventional Assets misalnya Rumah. Rumah Pertama adalah untuk tempat tinggal tapi kalau beli Rumah ke-2 ? Tentunya untuk Investasi bukan ? Yg mana nantinya bisa diwariskan ke anak2 kita. Contoh : Pak Ali Beli Rumah ke 2 senilai 2,5 Milyar. Saya sarankan jangan beli dengan Cash meskipun Pak Ali punya Uang 2,5 M Cash. Lebih Baik beli dgn KPR Bank. Ingat tujuan beli rumah ke 2 adalah untuk Investasi. Jika beli via KPR Pak Ali hanya perlu keluar uang DP 30% dr 2,5 M: Rp.750 Juta. Asumsi Bunga Efektif 12%/Th maka cicilannya adalah sekitar 30 Juta/Bln Asumsi KPR 10 Th. Pak Ali masih ada sisa Uang 1 Milyar 750 Juta di Depositokan di Bank asumsi Bunga Deposito 7%/Th masih dpt Bunga : 10 Jt/Bln. Dengan KPR jika saat Investasi berjalan baru 1 bln misalnya Investor Meninggal Dunia maka Ahli Waris yaitu anak2nya langsung memiliki Rumahnya karena KPR kerjasama dengan Asuransi dimana jika yang mencicil Rumah meninggal dunia maka Rumah dianggap Lunas. Jadilah Investasi 750 juta. Meskipun cicilan baru 1 x tapi Anak2 sebagai ahli waris sudah punya Rumah ke 2 senilai 2,5 M. Pak Ali masih ada Deposito yg tiap bln bunga : 10 Jt/Bln. Investasi Property Menarik bukan? Tidak heran Orang Indonesia banyak yang punya Conventional Assets utk diwariskan ke anak2 kelak karena memang tidak bisa dibawa mati kan? Hehe. Nah, Punya Conventional Asset begitu menarik bagi masyarakat Indonesia sampai2 asset jenis ini diburu orang2 Indonesia sampai ke negara Tetangga contoh: Malaysia. Tapi di Negara2 maju seperti Eropa, Amerika atau Singapore Conventional Asset sdh mulai ditinggalkan. Kenapa? Conventional Assets dianggap Terlalu Ribet dan mengeluarkan Biaya2 Tambahan yg cukup banyak. Misalnya : Pak Ali tadi yg beli Rumah 2,5 M Meninggal Dunia maka anak2 nya langsung punya warisan Rumah ke 2 senilai 2,5 M. Tapi apakah asset ini akan menghasilkan banyak uang buat ahli waris? Gimana jika Ahli waris perlu Uang Cash karena Pak Ali sebagai Pencari Nafkah sudah tidak ada ? Maka mereka akan jual Rumah tadi. Apakah Mudah laku? Ada beberapa yg perlu kita lihat : 1.Sebelum laku dijual tentunya akan ada Biaya Maintenance, 2. Supaya laku cepat harus pasang iklan berarti ada biaya iklan atau Fee utk Agen sekitar 2-3%, 3. Jika laku dikenakan pajak Penjual 5%. 4. Biaya Balik Nama bayar lagi ke Notaris. Wah inilah alasan paling kuat kenapa orang2 di Negara Maju tidak terlalu berminat menambah Conventional Assets. Bagi mereka Punya 1 Rumah atau Apartment sudah Cukup. Lalu asset apa yg mereka tambah? Jawabannya adalah : Paper Asset. Untuk Punya Paper Asset senilai 5 Milyar Contoh Pak Ali Usia 45 th cukup Cicil 8 Juta/Bln selama 10 Th. Keunggulan Paper Asset : 1. Tidak Ada Down Payment Bandingkan Pak Robert Beli Rumah 2,5 M DP 750 Juta Cicilan 30 Jt/Bln selama 10 Th. 2. Tidak ada Maintenance Fee. 3. Tidak ada Biaya Iklan, 4. Tidak ada balik nama atau biaya Notaris. Jika Pak Ali beli Paper Asset senilai 5 M dan dia Meninggal Dunia maka Anak2nya langsung terima uang berupa Check Rp 5 Milyar + Hasil Investasinya tanpa ada Potongan Pajak meskipun Baru Cicil 1 x : 8 Jt/Bln. Wow ini rahasianya kenapa banyak org dinegara Maju tdk berminat punya 2 atau 3 Rumah atau Apartment. Karena Paper Asset jauh lebih murah dan Simple. Jika Pak Ali udah terlanjur beli Rumah Ke 2 dgn KPR bagaimana? Tadi kan masih ada sisa uangnya 1 M 750 Juta di Deposito dgn hasil Bunga 10 Juta/Bln? Gunakan saja bunganya 8 Juta untuk menciptakan Paper Asset Baru senilai 5 Milyar. Pak Ali sudah ambil Paper Asset mengikuti Trend di Negara Maju bagaimana dgn Bapak/Ibu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar